Langsung ke konten utama

cerita di balik relief candi jago

cerita di balik relief candi jago



Deskripsi Candi Jago
Candi Jago menghadap ke timur, pintu candi berada di sebelah barat. Candi mempunyai bentuk berundak-undak; urutan dari bawah disebut kaki, badan dan atap candi. Pada bagian bawah, yaitu kaki candi, dibuat bersusun tiga tingkat, di atas kaki berdirilah badan candi.

Pada dinding luar candi dipahatkan relief-relief. Untuk mengikuti urutan ceritera kita berjalan mengelilingi candi dengan mengirikan candinya.

Relief pada teras pertama, yaitu undak terbawah sebagai berikut: Sudut kiri candi (barat laut) terlukis awal ceritera binatang seperti halnya ceritera Tantri. Ceritera ini terdiri dari beberapa panel. Sedangkan pada dinding depan candi terdapat ceritera binatang, yaitu kura-kura yang sedang bercanda. Ada dua kura-kura yang diterbangkan oleh seekor angsa dengan cara kura-kura tadi mengigit setangkai kayu. Di tengah perjalanan kura-kura ditertawakan oleh segerombolan serigala. Mereka mendengar dan kura-kura membalas dengan kata-kata (berucap), sehingga terbukalah mulutnya. Ia terjatuh karena terlepas dari gigitan kayunya. Kura-kura menjadi makanan serigala. Maknanya kurang lebih memberikan nasihat, janganlah mundur dalam usaha atau pekerjaan hanya karena hinaan orang.

Pada sudut timur laut terdapat serangkaian ceritera melukiskan ceritera Budha yang meriwayatkan Yaksa Kunjarakarna. Ia pergi kepada Dewa tertinggi, yaitu Sang Wairocana untuk mempelajari ajaran Budha.

Beberapa hiasan dan relief pada kaki candi berupa ceritera Kunjarakarna. Ceritera ini bersifat dedaktif dalam kepercayaan Budah antara lain dikisahkan tentang raksasa Kunjarakarna ingin menjelma menjadi manusia. Ia menghadap Wairocana dan menyampaikan maksdunya. Setelah diberi nasihat dan patuh pada ajaran Budha akhirnya keinginan raksasa terkabul.

Pada Teras kedua terpahat ceritera Parthayajna, berasal dari Kitab Mahabharatha. Isinya mengisahkan Sang Arjuna dan saudaranya yang mengalami kekalahan main dadu, sehingga Arjuna harus bertapa di Gunung Indrakila.

Pada teras ketiga terdapat ceritera Arjunawiwaha yang meriwayatkan perkawinan Arjuna dengan Dewi Suprabha sebagai hadiah dari Bhatara guru setelah Arjuna mengalahkan raksasa Nirwatakawaca.

Hiasan pada badan Candi Jago tidak sebanyak pada kakinya. Yang terlihat pada badan adalah relief adegan Kalayawana, yang ada hubungannya dengan ceritera Kresnayana, yaitu kisah tentang peperangan antara raja Kalayawana dengan Kresna.

Sedangkan pada bagian atap candi yang dikirakan dulu dibuat dari atap kayu/ijuk sekarang sudah tidak ada bekasnya.

Sekarang bangunan sucinya perlu dilestarikan karena di samping masing mempunyai nilai budaya tinggi juga masih bermanfaat. Bagaimana pun pelestarian pada bangunan kuno seperti halnya Candi Jago tidak perlu dilakukan mengingat begitu tinggi nilai sejarahnya. Candi Jago tidaklah semata-mata merupakan bangunan religi seperti misalnya Candi Prambanan, Mendut atau Kalasan di Jawa Tengah. Candi Jago dan candi yang lain di Jawa Timur kebanyakan melambangkan makam atau sebagai bangunan tempat pemujaan kepada leluhur atau arwah raja. Hiasan-hiasan pada bangunan banyak ditemukan ragam ceritera wayang atau panji dan tokoh raja yang berkedudukan sebagai dewa/dewi, seperti di Candi Jago tersebut Raja Wisnuwardhana dilambangkan sebagai Sang Budha.

Selain pelestarian bangunan yang bernilai sejarah yang juga perlu dilakukan adalah penerapan dan pemanfaatan bangunan tersebut di masa sekarang.

Candi Jago yang masih ada sampai sekarang dapat diperankan sebagai sumber pengetahuan, yaitu selain dari segi seni pahat maupun ukir, juga ilmu bangunan dan filsafat, di samping sebagai suatu panorama keindahan di bidang obyek wisata karena keindahan alam di sekitar candi dan taman membuat daya tarik tersendiri.

Sumber:
Tim Koordinasi Siaran Direktorat Jenderal Kebudayaan. 1995. Aneka Ragam Khasanah Budaya Nusantara VI. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

contoh profosal pameran lukisan

DAFTAR ISI   1.Pendahuluhan-------------------------------------------------------------------------------- 1   2.Waktu dan tempat kegiatan--------------------------------------------------------------2   3.Biodata pelukis------------------------------------------------------------------------------- 4.Photo karya peserta pameran-----------------------------------------------------------  5.Penutup----------------------------------------------------------------------------------------10 6.lembar perjanjian kerja sama-----------------------------------------------------------11 7.Lampiran format catalog dan undangan------------------------------------------- 12 PENDAHULUAN   Karya lukisan dengan teknik drawing, bisa dikerjakan dengan media tinta atau pensil warna yang dikombinasikan goresan material kertas atau kanvas. Sifat drawing dalam teknik menggambar, berusia tua dan murni karena mengungkapkan perasaan manusia lewat gambar. Lewat drawi...

RENCANA USAHA

Wardoyo 1 PENYUSUNAN RENCANA USAHA I. DEFINISI RENCANA USAHA DAN MANFAAT RENCANA USAHA Rencana Usaha adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh seorang wirausaha yang menggambarkan hubungan faktor-faktor internal dan eksternal yang terlibat dalam memulai bisnis baru. Faktor-faktor fungsional yang terintegrasi : - pemasaran - keuangan - manufacturing (operasi) - sumberdaya manusia Pihak lain yang terlibat pembuatan Rencana Usaha selain Wirausahawan : 1. Lawyers (Ahli Hukum) 2. Akuntan 3. Konsultan Pemasaran 4. Engineers Pihak-Pihak yang membutuhkan Manfaat dari Rencana Usaha : 1. Pegawai Pegawai membutuhkan Rencana Usaha (RU) untuk mengetahui perkembangan perusahaan tempat mereka bekerja karena dengan begitu mereka akan mengetahui manfaat positif maupun negatif dari Rencana Usaha terhadap mereka. Manfaat positif yang mungkin timbul : A. RU membutuhkan penempatan SDM sehingga dimungkinkan adanya penggunaan dari pegawai yang sudah ada untuk ditempatkan (mutasi) y...